Komunikasi bisnis merupakan komunikasi yang
dilakukan dalam kegiatan bisnis yang meliputi kegiatan mengirim dan menerima
pesan-pesan antara dua orang, antar kelompok kecil dalam masyarakat, atau
kegiatan komunikasi dalam suatu lingkungan tertentu yang memiliki tujuan
mempengaruhi perilaku individu dalam
suatu organisasi. Seorang individu dalam organisasi diharuskan memiliki
kemampuan berkomunikasi yang baik, dalam rangka membantu pencapaian tujuan
organisasi. Seorang individu dikatakan memiliki kemampuan berkomunikasi yang
baik, jika individu tersebut mampu mengirimkan dan menerima pesan-pesan secara jelas, wajar dan efisien.
Menurut William C.
Himstreet dan Wayne Murlin Baty, komunikasi merupakan suatu proses pertukaran
informasi antar individu melalui suatu sistem yang biasa (lazim) baik dengan
simbol-simbol, sinyal-sinyal, maupun perilaku atau tindakan. Pengertian
komunikasi dalam hal ini meliputi pertukaran informasi yang melibatkan dua
individu atau lebih, dengan menggunakan cara-cara berkomunikasi yang dilakukan
baik secara verbal (lisan dan tulisan) maupun non verbal (sinyal-sinyal atau
bahasa isyarat). Komunikasi yang dilakukan antar individu dalam kegiatan bisnis
telah berkembang sejalan dengan berkembangnya media komunikasi yang ada, baik
media elektronik maupun media non-elektronik.
Media non-elektronik
saat ini telah memberikan banyak variasi terutama dari jenis surat kabar, majalah dan tabloid. Sementara
itu penggunaan bahasa isyarat juga banyak digunakan dalam kegiatan komunikasi
untuk mendukung efektivitas jalannya komunikasi. Perkembangan media elektronik
dewasa ini juga memberikan kontribusi yang cukup signifikan bagi peningkatan
intensitas maupun efektivitas komunikasi. Media audio-visual (televisi),
intercom, radio panggil (pager),
internet (websites dan e-mail), teleconference, video
conference, telepon biasa (fixed line),
telepon seluler, dan lain-lain.
Komunikasi bisnis
merupakan interaksi antar individu yang berbeda dengan bentuk interaksi
interpersona seperti yang kita temukan sehari-hari, namun lebih mengarah pada
suatu kegiatan komunikasi yang terjalin
dalam kerangka tujuan bisnis yang dilakukan baik dalam bentuk verbal
(lisan dan tulisan) maupun non verbal (bahasa isyarat). Komunikasi yang
terjalin dalam kerangka bisnis tersebut dapat terjadi dalam interaksi individu
yang berlatar belakang budaya sama atau berbeda. Pada perusahaan domestik yang
melakukan kerjasama bisnis dengan rekanan bisnis di dalam negeri akan melakukan
komunikasi dengan latar budaya yang sama, namun bagi perusahaan multinasional
di mana perusahaan beroperasi dan memasarkan produknya di banyak negara, maka
interaksi dengan banyak budaya yang berbeda akan sering terjadi. Komunikasi
lintas budaya tersebut harus menjadi perhatian tersendiri, karena kompleksitas
sifat atau karakteristik budaya akan sangat menentukan efektivitas tujuan
komunikasi.
Komunikasi verbal
yang dalam hal ini dapat dilakukan secara lisan maupun tulisan, pada umumnya
dilakukan oleh individu dalam organisasi untuk menyampaikan pesan-pesan bisnis,
di mana komunikasi bentuk ini memiliki struktur yang teratur dan terorganisasi
secara baik. Dalam kegiatan bisnis, komunikasi bentuk ini akan sering digunakan
di mana intensitasnya akan semakin meningkat sejalan dengan peningkatan usaha
yang dijalankan. Melalui komunikasi verbal ini, maka diharapkan interaksi antar
individu dapat lebih efektif, karena masing-masing pihak dapat memahami apa
yang disampaikan atau dikatakan dengan jelas dan benar.
Komunikasi bisnis
yang efektif sangat dipengaruhi oleh ketrampilan individu dalam menyampaikan
dan menerima pesan. Ketrampilan komunikasi memerlukan suatu usaha dari dalam individu,
untuk melatih pemahaman dan kemampuan menyelaraskan kondisi serta situasi
ketika berkomunikasi dengan gaya
dan media komunikasi dalam rangka mencapai tujuan komunikasi. Efektivitas
komunikasi tidak semata dapat dicapai melalui komunikasi lisan dan tulisan
saja, namun demikian bahasa isyarat dan sinyal-sinyal yang ditunjukkan melalui
bahasa tubuh individu ketika berkomunikasi akan mempengaruhi persepsi si
penerima pesan. Interpretasi terhadap sinyal yang ditunjukkan pembicara akan
ditangkap oleh penerima secara berbeda tergantung pada latar belakang komunikan
(latar belakang budaya, pendidikan, nilai-nilai yang dianut, dan sebagainya).
Dengan demikian hal terpenting ketika kita berkomunikasi untuk tujuan bisnis
adalah bahwa kita harus merencanakan komunikasi bisnis tersebut dengan
sebaik-baiknya.
Dengan demikian,
pada saat berkomunikasi dalam lingkungan bisnis, para individu berupaya
menciptakan dan mempertahankan kesan positif. Faktor-faktor yang tidak
disengaja , seperti gerak isyarat atau ketegangan dalam suara, mungkin
menimbulkan gangguan yang tidak diinginkan oleh pembicara.
Terdapat sembilan prinsip
komunikasi yaitu sebagai berikut:
- Secara
keseluruhan perilaku mengkomunikasikan sesuatu dengan sengaja atau tidak
sengaja.
- Komunikasi
nonverbal sangat berpengaruh terhadap persepsi
- Konteks
berpengaruh terhadap komunikasi
- Arti
terdapat pada orang-orang, bukan dalam kata-kata
- Komunikasi
tidak dapat dirubah
- Gangguan
berpengaruh terhadap komunikasi
- Komunikasi
adalah sirkuler dan bukan linier
- Memiliki
dasar permufakatan yang dapat menjamin keberhasilan dalam komunikasi
- Komunikasi
selalu memiliki beberapa jenis efek.
Dalam proses
komunikasi, para komunikator adalah Transceiver yaitu mereka yang mengirim dan
menerima pesan-pesan pada saat yang bersamaan. Faktor lain yang harus
diperhatikan dalam komunikasi bisnis adalah arah komunikasi. Komunikasi ke
bawah terjadi jika manajer mengirimkan pesan kepada satu orang bawahan atau
lebih. Komunikasi ke bawah seringkali berbentuk pemberian instruksi atau
perintah dari atasan kepada bawahan yang intinya adalah bagaimana seorang
atasan menginginkan suatu tugas diselesaikan. Sedangkan komunikasi ke atas
terjadi jika pesan mengalir dari bawahan ke manajer atau ke jajaran eksekutif. Para pegawai atau karyawan harus melaporkan kemajuan
pelaksanaan pekerjaan mereka kepada atasan.
Komunikasi ke atas
merupakan hal yang penting karena para manajer memerlukan umpan balik yang
akurat mengenai pesan-pesan mereka yaitu apakah pesan-pesan mereka telah
dipahami atau bagaimana keputusan-keputusan tersebut diterima serta
masalah-masalah apa yang dikembangkan. Komunikasi horisontal atau komunikasi
lateral terjadi antara orang-orang pada tingkat yang sama atau orang-orang pada
tingkat yang berhubungan pada divisi yang berbeda dalam suatu organisasi.
Komunikasi horisontal yang efektif dapat membantu orang-orang untuk mencapai
tujuan yang ditetapkan secara efektif.
Suatu komunikasi
yang terjadi merupakan suatu proses, dan sebagai suatu proses komunikasi
mempunyai persamaan dengan bagaimana seseorang mengekspresikan perasaan,
hal-hal yang berlawanan, yang selaras atau serasi, serta meliputi proses
menulis, mendengar dan mempertukarkan informasi. Suatu proses komunikasi
terdiri dari enam tahapan yaitu sebagai berikut:
- Pengirim
mempunyai suatu ide atau gagasan
- Pengirim
mengubah ide menjadi suatu pesan
- Pengirim
menyampaikan pesan
- Penerima
menerima pesan
- Penerima
menafsirkan pesan
- Penerima
memberi tanggapan dan mengirim umpan balik kepada pengirim.
Dalam suatu
komunikasi, terdapat kecenderungan adanya beberapa pesan tidak dapat dimengerti
oleh penerima pesan dengan baik. Hal ini disebabkan oleh adanya beberapa faktor
yang menjadi penghambat antara pengirim dan penerima pesan. Faktor-faktor
penghambat tersebut diantaranya adalah sebagai berikut:
- Masalah
dalam mengembangkan pesan
- Masalah
dalam menyampaikan pesan
- Masalah
dalam menerima pesan
- Masalah
dalam menafsirkan pesan. Terjadinya masalah dalam menafsirkan pesan
disebabkan antara lain karena adanya perbedaan latar belakang, perbedaan
dalam menafsirkan kata, dan adanya perbedaan dalam reaksi emosional.
Kesalahpahaman dalam
berkomunikasi dapat diatasi dengan memperhatikan persepsi lawan bicara,
ketepatan penyampaiannya, kredibilitas pengirim pesan, dan kemampuan
mengendalikan pesan.
Terdapat
beberapa hal yang harus diperhatikan dalam usaha mengelola komunikasi,
diantaranya adalah sebagai berikut:
- Mengurangi
jumlah pesan, dengan melalui seleksi pengiriman pesan keluar.
- Membuat
instruksi pesan yang jelas
- Mendelegasikan
tanggung jawab
- Melatih
petugas
Semakin pesatnya
perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah memberikan peluang untuk
berkomunikasi dengan seseorang yang berbicara dengan bahasa dan budaya yang
berbeda. Pengembangan keterampilan komunikasi bisnis lintas budaya menjadi
semakin penting artinya, mengingat kecenderungan dunia bisnis yang semakin
kompleks dan beroperasi di banyak negara (kecenderungan semakin banyaknya
perusahaan global). Kendala utama dalam komunikasi lintas budaya adalah
perbedaan budaya dan masalah bahasa.
Adanya perbedaan
budaya seringkali menjadikan komunikasi menjadi tidak efektif. Perbedaan budaya
dapat ditunjukkan dalam nilai-nilai sosial, ide status, kebiasaan pengambilan
keputusan, sikap terhadap waktu, pengaturan jarak bicara, konteks budaya,
bahasa tubuh, adat istiadat, perilaku hukum, dan etika. Seorang individu dapat
mempelajari budaya tertentu dengan cara membaca literatur, berkomunikasi dengan
individu yang menjadi bagian dari suatu budaya, mengunjungi suatu negara,
maupun mempelajari kebiasaan-kebiasaan yang dilakukan oleh masyarakat suatu
negara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar