CONTAINER (PETI KEMAS)
MAKALAH
Disusun untuk Melengkapi Salah Satu
Tugas
Mata Kuliah B isnis Internasional
Oleh:
Rina Lutfiana (1434030)
Erdini Sabila (143403089)
Nur Indah Fitriani (143403097)
Rifqi Nur afifah (143403098)
Nilam Dwi Cahyani (143403105)
Putri Aprillia Andara (143403114)
Juniarsih (143403116)
PROGRAM
STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS
EKONOMI
UNIVERSITAS
SILIWANGI
TASIKMALAYA
2015
KATA
PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah
Subhanahu wata’ala, karena berkat rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Container (Peti Kemas)”. Karena berkat kemurahan-Nya makalah ini dapat kami selesaikan sesuai dengan yang diharapkan.
Kami mengucapkan terima kasih atas bantuan
dan dukungan semua pihak
yang telah membantu dalam proses pembuatan makalah.
Kami menyadari bahwa makalah
ini tidak akan terwujud seperti sekarang tanpa bantuan dan bimbingan dari
berbagai pihak.
Makalah
ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak kekurangan. Oleh karena itu,
kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah
ini.
Harapan kami semoga
makalah ini dapat menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca.
Penyusun,
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR………………………………………………………… i
DAFTAR ISI…………………………………………………………………… ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Makalah………………………………………… 1
B.
Rumusan Masalah……………………………………………...… 2
C.
Tujuan Makalah……………………………………………..…… 2
D. Kegunaan Makalah…………………………………………...…… 3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Jenis-Jenis Container
....................………………………………. 4
B. Keuntungan Menggunakan
Container ..…………………………… 9
C. Persiapan Pemuatan Barang ke dalam
Container…………...…11
D. Istilah-Istilah yang
Lazim Digunakan dalam Pemanfaatan
Container…………........................................................................……..13
BAB III SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan……………………………………………………………. 14
B.
Saran……………………………………………………………….... 15
DAFTAR
PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bisnis
internasional merupakan suatu aktivitas berupa transaksi bisnis diantara lebih
dari dua negara yang melibatkan pihak individu perorangan, individu
perusahaan, kelompok perusahaan dan atau agen internasional. Dari
sekian banyak aktivitas bisnis internasional yang paling sering kita dengar adalah aktivitas ekspor dan impor
dalam bentuk barang atau merchandise. Namun kita kurang mengetahui bagaimana
proses pengiriman barang ekspor atau impor tersebut dan media apa yang
digunakan untuk pengiriman barang.
Berkaitan
dengan pengiriman barang dari suatu negara ke negara lain tentu melalui media
yang tidak biasa karena jarak yang
menghubungkan kedua negara tersebut cukup jauh dan penuh hambatan baik itu
melalui jalur darat, udara maupun laut. Media yang saat ini digunakan oleh para
negara pengekspor dan pengimpor adalah container atau yang sering kita sebut
peti kemas. Container atau peti kemas adalah peti
atau kotak yang memenuhi persyaratan teknis sesuai dengan International
Organization for Standardization (ISO) sebagai alat atau
perangkat pengangkutan barang yang bisa digunakan diberbagai moda, mulai dari moda
jalan dengan truk peti kemas, kereta api dan kapal petikemas laut.
Awalnya
peti kemas berupa kotak yang hanya bisa diisi melalui salah satu ujungnya,
namun perkembangan selanjutnya membutuhkan peti kemas yang dapat juga diisi
dari atas (top loading), peti kemas setengah tinggi, lapis nylion dan berpintu
samping. Hadirnya peti kemas sejak awal abad lalu (tahun 1950) merupakan titik
awal revolusi dibidang transportasi, baik laut, udara maupun darat. Bahkan yang
lebih hebatnya lagi, peti kemas yang sebenarnya hanya alat bantu dalam
pelayaran dan transportasi, telah merombak secara total sistem transportasi
didunia. Oleh karena itu kami mengambil tema makalah “Container (Peti Kemas)”
untuk menambah pengetahuan mengenai alat bantu transportasi tersebut serta kami berharap akan dapat memberikan informasi dan
bahan pembelajaran kepada pembaca.
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja jenis-jenis
container ?
2. Apa saja keuntungan menggunakan container ?
3. Bagaimana
persiapan pemuatan barang ke dalam container ?
4. Apa saja
istilah-istilah yang lazim digunakan dalam pemanfaatan container ?
C. Tujuan Makalah
Tujuan
dari penulisan makalah ini adalah untuk :
1. Mengetahui jenis-jenis container.
2. Mengetahui keuntungan menggunakan container.
3. Mengetahui cara persiapan
pemuatan barang ke dalam container.
4. Mengetahui istilah-istilah
yang lazim digunakan dalam pemanfaatan container.
D. Kegunaan
Makalah
Makalah
ini disusun dengan harapan memberikan kegunaan baik secara teoritis maupun
secara praktis. Secara praktis makalah ini diharapkan bermanfaat bagi :
1. Penulis,
sebagai wahana penambah pengetahuan mengenai
container.
2. Pembaca/Dosen,
sebagai media informasi tentang container
secara teoritis maupun secara praktis.
BAB 2
PEMBAHASAN
A. Jenis-jenis
Container
Secara umum jenis container
dapat di bagi menjadi 3 jenis kering, reefer, serta kontainer khusus. Sedangkan ukuran kontainer terdiri dari kontainer 20 feet, 40
feet dan 45 feet. Namun ukuran kontainer dapat dimodifikasi dalam setiap
rangkaian kontainer,meskipun tidak terlalu signifikan.Berikut adalah
penjelasan tentang jenis dan
ukuran container standar internasional pada pelayaran, yang sering kita gunakan
untuk mengirim barang :
·
Kontainer
Kering / Dry Container
Ada beberapa ukuran dan tipe container kering/dry
container :
a.
20
feet dengan kapasitas muat sampai 30 metrik kubik. Namun perlu diingat bahwa
standar yang diperbolehkan otoritas pelabuhan tidak sama di tiap-tiap negara.
Bagi Indonesia, rata-rata untuk pengiriman internasional hanya diperbolehkan
sampai maksimum 20 ton, demikian juga di sebagian besar wilayah
Asia. Sementara di Chili,
dan negara-negara Amerika Tengah banyak yang maksimum
18
ton.
b.
40 feet standar dengan tinggi 8'6 feet dengan
kapasitas muat sampai 60 metrik kubik dan 40 feet high cube dengan tinggi 9'6
feet dengan kapasitas muat sampai 70 metrik kubik. Batas berat yang diijinkan
biasanya sampai 27-28 ton. Jika di wilayah Amerika Serikat hanya 25ton.
c.
45
feet dengan tinggi 9'6 feet high cube dengan kapasitas muat sampai 86 meter
kubik.
Beberapa
pelayaran menyediakan untuk kebutuhan khusus, misalnya:
- Kontainer yang dilengkapi dengan balok menggantung
digunakan untuk
mengirim
pakaian / pakaian digantung tanpa packing karton,
- Kontainer untuk muatan ekstra berat atau kontainer
dengan ukuran pintu
yang lebih besar dan dimensi yang lebih besar.
- Cincin Bull bar dan peringatan untuk tali kargo
- Wadah berjendela (berventilasi kontainer) untuk
tanaman yang memerlukan
sirkulasi udara seperti kopi, cokelat, bawang merah, bawang putih, dll.
·
Kontainer
Pendingin / Reefer Container
Kita bisa menggunakan container yang dilengkapi dengan
pendingin, dan kita dapat mengatur suhu kontainer sesuai yang dibutuhkan.
Kontainer ini disiapkan untuk pengiriman barang yang membutuhkan perawatan
khusus, seperti ikan beku, sayuran, buah segar. Biasanya, kontainer reefer ini
dilengkapi dengan fitur-fitur khusus seperti:
-
Dehumidification sistem yang menjamin suhu dan kelembaban wadah.
-
Bahkan Super freezer kontainer terenda dapat mempertahankan suhu pada -60 ° C /
-76 ° F.
·
Kontainer
Khusus
Kontainer ini dipergunakan untuk kargo:
a.
Kargo
dengan dimensi dan berat barang melebihi batas normal penggunaan kontainer
standar.
b.
Kontainer
Flat rak dan tween deck buatan (ATD), baik 20 "dan 40", merupakan
kontainer yang tidak memiliki dinding atau atap permanen.
c.
Tutup
bisa dibuka sesuai kebutuhan. Cocok untuk proses loading dari atas atau dari
samping kontainer. Biasanya digunakan untuk mesin-mesin berat, pipa, dll.
d.
Open
Top Container, 20 'dan 40' yang atapnya dapat dibuka atau ditutup dengan
terpal.
Container mempunyai standard
dimension dan keistimewaan dalam hal penanganan dan untuk aliran perpindahan
dari satu cara pemindahan ke yang lainnya.
Container berdasarkan
muatannya, sebagai berikut :
·
DRY
CONTAINER STANDARD
Container
standard yang digunakan untuk mengangkut semua jenis muatan
umum (kargo kering).
·
OPEN
TOP CONTAINER
Container
digunakan terhadap semua jenis kargo umum (kargo kering), khususnya digunakan
untuk muatan dengan kriteria sebagai berikut:
a. Muatan Berat
b. Muatan tinggi
c. Muatan yang proses pemuatanya tidak dapat dilakukan
secara normal ( loading dari atas )
·
FLATRACK
CONTAINER
Flatracks
digunakan khususnya untuk mengangkut muatan berat ( Alat berat Heavy lift dan
kargo overheight atau overwidth ).
·
REFRIGERATED
CONTAINER
Reefer
Container digunakan untuk mengangkut muatan yang memerlukan penanganan suhu
tertentu / di atas atau di bawah titik beku. Barang-barang dibagi menjadi
barang dingin dan barang beku, tergantung pada suhu yang diinginkan. Umumnya
meliputi produk buah-buahan, sayuran, daging dan susu, seperti mentega dan
keju.
·
TANK
CONTAINER
Container
tangki digunakan untuk mengangkut muatan cair, seperti: Bahan pangan: jus buah,
minyak manis. Kimia: bahan berbahaya, seperti bahan bakar, zat beracun, agen
perlindungan korosi
·
HANGER
TAINER
Digunakan
untuk muatan pakaian yang cara penyimpanannya dengan cara digantung.
·
FANTAINER
/ VENTILATION
Kontainer
berventilasi digunakan terutama untuk mengangkut muatan yang memerlukan
sirkulasi udara yang cukup. Salah satu yang paling signifikan dari komoditas
tersebut adalah biji kopi
·
BULK
CONTAINER
Bulk
Container digunakan terutama untuk mengangkut muatan dalam bentuk curah, seperti
butiran, bahan pakan, rempah-rempah.
·
OPEN
SIDE CONTAINER
Jenis
container yang didesignt untuk dapat melakukan pemuatan muatan dari sisi
samping.
·
PLATFORMS
Jenis
container yang dipergunakan untuk muatan dengan ukuran lebih besar dan beratnya
melebihi standar muatan pada umumnya.
Ukuran peti kemas standar yang
digunakan ditampilkan dalam tabel berikut:
Peti
kemas 20 kaki
|
Peti
kemas 40 kaki
|
Peti
kemas 45 kaki
|
|||||
inch
|
metrik
|
inch
|
metrik
|
inch
|
metrik
|
||
dimensi
luar
|
panjang
|
20'0"
|
6,058
m
|
40′
0″
|
12,192
m
|
45′
0″
|
13,716
m
|
lebar
|
8′
0″
|
2,438
m
|
8′
0″
|
2,438
m
|
8′
0″
|
2,438
m
|
|
tinggi
|
8′
6″
|
2,591
m
|
8′
6″
|
2,591
m
|
9′
6″
|
2,896
m
|
|
dimensi
dalam
|
panjang
|
18′
10 5/16"
|
5,758
m
|
39′
5 45/64″
|
12,032
m
|
44'
4″
|
13,556
m
|
lebar
|
7′
8 19/32″
|
2,352
m
|
7′
8 19/32″
|
2,352
m
|
7′
8 19/32″
|
2,352
m
|
|
tinggi
|
7′
9 57/64″
|
2,385
m
|
7′
9 57/64″
|
2,385
m
|
8′
9 15/16″
|
2,698
m
|
|
bukaan
pintu
|
width
|
7′ 8 ⅛″
|
2,343
m
|
7′ 8 ⅛″
|
2,343
m
|
7′ 8 ⅛″
|
2,343
m
|
tinggi
|
7′ 5 ¾″
|
2,280
m
|
7′ 5 ¾″
|
2,280
m
|
8′
5 49/64″
|
2,585
m
|
|
volume
|
1,169
ft³
|
33,1
m³
|
2,385
ft³
|
67,5
m³
|
3,040
ft³
|
86,1
m³
|
|
berat
kotor
|
52.910
pon
|
24.000
kg
|
67.200
pon
|
30.480 kg
|
67.200
pon
|
30.480 kg
|
|
berat
kosong
|
4.850
pon
|
2.200
kg
|
8.380
pon
|
3.800
kg
|
10.580
pon
|
4.800
kg
|
|
muatan
bersih
|
48.060
pon
|
21.800 kg
|
58.820
pon
|
26.680 kg
|
56.620
pon
|
25.680 kg
|
B. Keuntungan Menggunakan Container
Kapal-kapal
konvensional yang tadinya memegang peranan penting, dalam angkutan break bulk
cargo, kini telah digantikan oleh kapal-kapal petak cellular ship, mother
vessel, dan full container ship. Jalan-jalan raya telah berubah menjadi Highway
yang mudah dijelajahi oleh truck atau trailer peti kemas untuk pelayanan
angkutan door to door service. Gerbong-gerbong kereta api sudah dimodifikasi
untuk angkutan peti kemas. Era ini kita sebut dengan era kontenerisasi, atau
jaman jayanya peti kemas.
Volume
angkutan dengan menggunakan Container, makin lama makin memegang peranan
penting, dibandingkan dengan volume angkutan dengan kemasan konvensional dan
kapal-kapal konvensional. Karena itu, wajar sekali bila pihak-pihak yang
berhubungan dengan masalah angkutan barang, mempelajari dengan seksama tentang
perpetikemasan, khususnya yang menyangkut tata cara yang berlaku dalam mengirim
barang maupun menerima barang ekspor-impor dengan memakai kemasan peti kemas.
Manfaat paling
besar dari Container yaitu semakin lancarnya lalu lintas barang dalam
perdagangan internasional. Hal ini terjadi karena proses bongkar muat menjadi
sangat cepat. Arus barang dari produsen ke konsumen menjadi sangat cepat karena
dimungkinkannya door to door service. Gangguan dalam kelancaran arus
barang ini akan berpengaruh langsung pada stabilitas ekonomi Nasional,
begitupula pada kelancaran pembangunan,yang akhirnya akan membawa dampak
negatif pada pertumbuhan ekonomi nasional.
Berikut
beberapa keuntungan penggunaan peti kemas dalam pengangkutan barang lewat laut
adalah:
1. Muat
bongkar barang dapat dilakukan dengan cepat dibandingkan dengan sistem
pengepakan konvensional.
2. Penurunan
presentase kerusakan karena barang-barang disusun secara mantap dan hanya
disentuh pada saat pengisian maupun pengosongan peti kemas tersebut.
3. Berkurangnya
presentase barang-barang yang hilang akibat dicuri ( theft & pilferage)
karena barang-barang tersebut tertutup dalam peti kemas tersebut.
4. Memudahkan
shipper yang bila perlu dapat menyimpan barangnya kedalam peti kemas di arena
pergudangannya sendiri. Si penerima pun dapat mengawasi pembongkaran di arena
pergudangannya sendiri ( door to door service).
5. Dapat
dihindarkan pencampuran barang barang yang sebenarnya tidak boleh bercampur
satu sama lain.
C. Persiapan Pemuatan Barang kedalam Container
Penerapan
sistem pengangkutan dengan menggunakan peti kemas memungkinkan
pengapalan door to door service, artinya bahwa pengapalan yang berlangsung
dari pintu gudang eksportir dan berakhir pada pintu gudang importir,
diurus/diselenggarakan oleh satu tangan.
Eksportir
dan importir disatu pihak hanya berhubungan dengan satu perusahaan
pengangkutan saja, tanpa mengingat bahwa barang yang mereka perdagangkan
itu pengangkutanya secara fisik dilaksanakan oleh dua atau lebih
perusahaan pengangkutan. Dalam rangka penyerahan door to door tersebut
masing-masing pengangkutan menggunakan sarana transportasi yang
berbeda-beda seperti truck, kereta api, kapal laut domestik, kapal laut
ocean going, dimana sistem pengangkutan yang menggunakan berbagai macam
sarana angkutan ini lazim disebut Multi Modal Transportation
system. Pengangkutan yang melibatkan beberapa jenis sarana angkutan
tersebut, sudah barang tentu memerlukan sistem kerjasama yang rapi agar
tidak terjadi hambatan dan kerancuan dalam pelaksanaanya. Sehubungan
dengan itu maka sistem pengangkutan door to door service merupakan suatu
sistem pengangkutan terpadu yang menekankan kerapian kerjasama antara
jenis sarana angkutan satu dengan lainya. Untuk pengangkutan sambung
menyambung yang melibatkan beberapa jenis sarana angkutan tersebut, hanya
digunakan satu bill of lading saja yang disebut Combined Transport Bill
of Lading yang dikeluarkan oleh ocean carrier.
Pengapalan
muatan dengan menggunakan peti kemas dapat diselenggarakan dalam beberapa
cara dan kondisi sebagai berikut :
1. CY to CY (container yard to container yard)
Dalam kondisi CY to CY ini perjalanan peti
kemas bermula dari CY di pelabuhan pemuatan dan berakhir pada CY di
pelabuhan tujuanya. Dengan demikian peti kemas yang disiapkan di CY sudah
berisi muatan karena sudah dilakukan stuffing di luar pelabuhan, jadi
kondisi pengapalanya bisa juga disebut FCL to FCL (full container load to
full container load).
2. CFS to CFS (Container freight Station to Container Freight
Station)
Dalam kondisi ini maka peti kemas diisi muatan digudang CFS pelabuhan pemuatan, dari mana petikemas langsung dimuat ke kapal dan setibanya di pelabuhan tujuan, setelah dibongkar dari kapal langsung diangsur ke gudang CFS untuk di stripping.
Dalam kondisi ini maka peti kemas diisi muatan digudang CFS pelabuhan pemuatan, dari mana petikemas langsung dimuat ke kapal dan setibanya di pelabuhan tujuan, setelah dibongkar dari kapal langsung diangsur ke gudang CFS untuk di stripping.
3. CFS to CY (Container Freight Station to Container Yard)
Pada kondisi ini maka muatan di
stuffing digudang CFS pelabuhan pemuatan dan setelah tiba dipelabuhan
tujuan, langsung ditimbun di dilapangan penumpukan CY yang bersangkutan
menunggu dikeluarkan oleh pemilik barang. Kondisi pengapalan ini terjadi
bila beberapa shipment break bulk dikapalkan kepada satu consegnee, yang
disebut juga LCL to FCL.
4. CY to CFS (Container Yard to Container Freight Station).
Pada kondisi ini peti kemas sudah di
staffing di luar pelabuhan dan disiapkan di CY untuk dimuat dan
sesampainya dipelabuhan tujuan langsung diangsur ke gudang CFS
setempat untuk di stripping. Barang akan diambil oleh consignee
masing-masing yang mempunyai Cosolidated Ocean Bill of Lading. Kondisi
pengapalan ini terjadi bila seorang shipper mengapalkan beberapa shipment
LCL kepada beberapa orang cosignee.
D. Istilah-Istilah yang Lazim Digunakan di dalam
Pemanfaatan Container
Berbagai istilah yang umum dalam
operasional peti kemas:
1. Full Container Load (FCL) : kondisi dimana pengisian barang kedalam
peti kemas dan menghitung jumlah barangnya dilakukan oleh shipper
(eksportir), dan setelah diangkut ke pelabuhan diserahkan kepada
pengangkut di Container Yard (CY).
2. Depo Container : tempat penumpukan peti kemas kosong, berupa sebuah
lapangan penumpukan yang diusahakan oleh seseorang atau badan usaha,
dimana ditempat tersebut ditimbun peti kemas kosong dari berbagai pemilik
untuk sewaktu-waktu sesuai DO yang diserahkan peti kemas tersebut diambil untuk
digunakan.
3. Equipment Interchange Receipt (EIR) : dokumen sebagai hasil
survey dan mencatat keterangan mengenai kondisi atau kerusakan pada bagian
peti kemas, pada saat penyerahan atau peralihan tanggung jawab. EIR harus
ditandatangani oleh kedua belah pihak yaitu yang menyerahkan dan yang
menerima.
4. TEU
(Twenty foot Equivalent Unit)
5. CY
(Container Yard) : Tempat penumpukan/penyimpanan kontainer
6. FCL
(Full Container Loaded) :Container yang diisi hingga penuh dari tempat asalnya,
dan siap untuk dikirim ke tempat tujuan.
7. Consolidation
: Bilamana beberapa muatan yang terpisah, disatukan untuk mengisi satu
kontainer sehingga cepat penuh dan bisa dikirim
8. LCL
(Less than Container Load Kontainer) : Adakalanya kontainer hanya terisi
stengah sehingga bisa diisi dengan barang lain di pelabuhan berikutnya.
9. Refers/Pendingin
: Refigerated container of ship kontainer dengan pendinginnya.
10. Stuffing
: penyusunan kontainer di dalam kapal maupun di CY
11. Stripping/Unstuffing
: pengeluaran barang dari kontainer
BAB III
SIMPULAN
DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan
pembahasan pada bab sebelumnya, kami menyimpulkan beberapa hal yaitu :
1.
Secara
umum jenis container dapat di bagi menjadi 3 jenis yaitu kering, reefer, serta kontainer
khusus. Berdasarkan muatannya
terdiri dari 10 jenis, sedangkan
ukuran kontainer
terdiri dari kontainer 20 feet, 40 feet dan 45 feet.
2.
Dari sekian banyak keuntungan menggunakan container,
manfaat paling besar dari Container yaitu semakin lancarnya lalu lintas barang
dalam perdagangan internasional. Hal ini terjadi karena proses bongkar muat dan
arus barang dari produsen ke konsumen menjadi sangat cepat.
3.
Pengapalan muatan dengan menggunakan peti kemas dapat
diselenggarakan dalam beberapa cara dan kondisi diantaranya CY to CY (container yard to
container yard), CFS to CFS (Container
freight Station to Container Freight Station), CFS to CY (Container Freight Station to Container Yard) dan CY to CFS (Container Yard to
Container Freight Station).
4.
Banyak istilah-istilah
yang lazim digunakan di dalam pemanfaatan container yang perlu kita ketahui karena berkaitan dengan pengoperasian container
itu sendiri.
B. Saran
Dengan adanya berbagai jenis container
(peti kemas) dan segala perkembangannya , diharapkan dapat memperlancar
perdagangan internasional terutama aktivitas ekspor atau impor barang sehingga
akan mempengaruhi pertumbuhan suatu negara serta mencukupi segala kebutuhan
negara yang bersangkutan.
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar