Kamis, 26 November 2015

MAKALAH CONTAINER (PETI KEMAS)

CONTAINER (PETI KEMAS)
MAKALAH
Disusun untuk Melengkapi Salah Satu Tugas
Mata Kuliah B isnis Internasional



https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEijFiRxCsLMUDLD4WRzRss-8z-KeREKFVRNvnzuEdr3Rgh3gQ8Zz8ZfZ6I77f3iJ9knzGQf585U7ysqyxP9a9EReAgZAbYIxLxp3ujJlmfBAKz3BVZHgYasBiiMXGDFeWXcEAAL4kleoDg/s1600/unsilnew.png
 

















Oleh:
Rina Lutfiana                                   (1434030)
Erdini Sabila                                    (143403089)
Nur Indah Fitriani                            (143403097)
Rifqi Nur afifah                               (143403098)
Nilam Dwi Cahyani                         (143403105)
   Putri Aprillia Andara                       (143403114)
   Juniarsih                                           (143403116)








PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SILIWANGI
TASIKMALAYA

2015

                                   KATA PENGANTAR           

Puji dan  syukur kami panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu wata’ala, karena berkat rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Container  (Peti Kemas)”. Karena berkat kemurahan-Nya makalah  ini dapat kami selesaikan sesuai dengan yang diharapkan.
Kami mengucapkan terima kasih atas bantuan dan dukungan semua pihak yang telah membantu dalam proses pembuatan makalah. Kami menyadari bahwa makalah ini tidak akan terwujud seperti sekarang tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak.
Makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini.
Harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca.


Penyusun,




DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………  i
DAFTAR ISI…………………………………………………………………… ii
BAB I PENDAHULUAN
            A. Latar Belakang Makalah…………………………………………    1
B.  Rumusan Masalah……………………………………………...…   2
C.  Tujuan Makalah……………………………………………..……   2
D.  Kegunaan Makalah…………………………………………...…… 3
BAB II PEMBAHASAN
            A. Jenis-Jenis Container ....................……………………………….   4
            B. Keuntungan Menggunakan Container ..……………………………           9
            C. Persiapan Pemuatan Barang ke dalam Container…………...…11
            D. Istilah-Istilah yang Lazim Digunakan dalam Pemanfaatan
                Container…………........................................................................……..13           
BAB III SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan……………………………………………………………. 14
B. Saran……………………………………………………………….... 15
DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang
            Bisnis internasional merupakan suatu aktivitas berupa transaksi bisnis diantara lebih dari dua negara yang melibatkan pihak individu perorangan, individu perusahaan,            kelompok perusahaan dan atau agen internasional. Dari sekian banyak aktivitas bisnis internasional yang  paling sering  kita dengar adalah aktivitas ekspor dan impor dalam bentuk barang atau merchandise. Namun kita kurang mengetahui bagaimana proses pengiriman barang ekspor atau impor tersebut dan media apa yang digunakan untuk pengiriman barang.
            Berkaitan dengan pengiriman barang dari suatu negara ke negara lain tentu melalui media yang tidak  biasa karena jarak yang menghubungkan kedua negara tersebut cukup jauh dan penuh hambatan baik itu melalui jalur darat, udara maupun laut. Media yang saat ini digunakan oleh para negara pengekspor dan pengimpor adalah container atau yang sering kita sebut peti kemas. Container atau peti kemas adalah peti atau kotak yang memenuhi persyaratan teknis sesuai dengan International Organization for Standardization (ISO) sebagai alat atau perangkat pengangkutan barang yang bisa digunakan diberbagai moda, mulai dari moda jalan dengan truk peti kemas, kereta api dan kapal petikemas laut.
            Awalnya peti kemas berupa kotak yang hanya bisa diisi melalui salah satu ujungnya, namun perkembangan selanjutnya membutuhkan peti kemas yang dapat juga diisi dari atas (top loading), peti kemas setengah tinggi, lapis nylion dan berpintu samping. Hadirnya peti kemas sejak awal abad lalu (tahun 1950) merupakan titik awal revolusi dibidang transportasi, baik laut, udara maupun darat. Bahkan yang lebih hebatnya lagi, peti kemas yang sebenarnya hanya alat bantu dalam pelayaran dan transportasi, telah merombak secara total sistem transportasi didunia. Oleh karena itu kami mengambil tema makalah “Container (Peti Kemas)” untuk menambah pengetahuan mengenai alat bantu transportasi tersebut serta  kami berharap akan dapat memberikan informasi dan bahan pembelajaran kepada pembaca.

B.  Rumusan Masalah
1. Apa saja jenis-jenis container ?
2. Apa saja keuntungan menggunakan container ?
3. Bagaimana persiapan pemuatan barang ke dalam container ?
4. Apa saja istilah-istilah yang lazim digunakan dalam pemanfaatan container ?

C.  Tujuan Makalah
            Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk :
1. Mengetahui jenis-jenis container.
2. Mengetahui keuntungan menggunakan container.
3. Mengetahui cara persiapan pemuatan barang ke dalam container.
4. Mengetahui istilah-istilah yang lazim digunakan dalam pemanfaatan container.


D. Kegunaan Makalah
            Makalah ini disusun dengan harapan memberikan kegunaan baik secara teoritis maupun secara praktis. Secara praktis makalah ini diharapkan bermanfaat bagi :
1. Penulis, sebagai wahana penambah pengetahuan mengenai container.
2. Pembaca/Dosen, sebagai media informasi tentang container secara teoritis maupun secara praktis.

 BAB 2
PEMBAHASAN

A.    Jenis-jenis Container
Secara umum jenis container dapat di bagi menjadi 3 jenis kering, reefer, serta kontainer khusus.  Sedangkan ukuran kontainer terdiri dari kontainer 20 feet, 40 feet dan 45 feet. Namun ukuran kontainer dapat dimodifikasi dalam setiap rangkaian kontainer,meskipun tidak terlalu signifikan.Berikut adalah penjelasan tentang jenis dan ukuran container standar internasional pada pelayaran, yang sering kita gunakan untuk mengirim barang :
· Kontainer Kering / Dry Container
Ada beberapa ukuran dan tipe container kering/dry container :
a.       20 feet dengan kapasitas muat sampai 30 metrik kubik. Namun perlu diingat bahwa standar yang diperbolehkan otoritas pelabuhan tidak sama di tiap-tiap negara. Bagi Indonesia, rata-rata untuk pengiriman internasional hanya diperbolehkan sampai maksimum 20 ton, demikian juga di sebagian besar wilayah Asia. Sementara di Chili, dan negara-negara Amerika Tengah banyak yang maksimum 18 ton.
b.       40 feet standar dengan tinggi 8'6 feet dengan kapasitas muat sampai 60 metrik kubik dan 40 feet high cube dengan tinggi 9'6 feet dengan kapasitas muat sampai 70 metrik kubik. Batas berat yang diijinkan biasanya sampai 27-28 ton. Jika di wilayah Amerika Serikat hanya 25ton.
c.       45 feet dengan tinggi 9'6 feet high cube dengan kapasitas muat sampai 86 meter kubik.
          Beberapa pelayaran menyediakan untuk kebutuhan khusus, misalnya:
- Kontainer yang dilengkapi dengan balok menggantung digunakan untuk
  mengirim pakaian / pakaian digantung tanpa packing karton,
- Kontainer untuk muatan ekstra berat atau kontainer dengan ukuran pintu
   yang lebih besar dan dimensi yang lebih besar.
- Cincin Bull bar dan peringatan untuk tali kargo
- Wadah berjendela (berventilasi kontainer) untuk tanaman yang memerlukan
  sirkulasi udara seperti kopi, cokelat, bawang merah, bawang putih, dll.

·      Kontainer Pendingin / Reefer Container
Kita bisa menggunakan container yang dilengkapi dengan pendingin, dan kita dapat mengatur suhu kontainer sesuai yang dibutuhkan. Kontainer ini disiapkan untuk pengiriman barang yang membutuhkan perawatan khusus, seperti ikan beku, sayuran, buah segar. Biasanya, kontainer reefer ini dilengkapi dengan fitur-fitur khusus seperti:
- Dehumidification sistem yang menjamin suhu dan kelembaban wadah.
- Bahkan Super freezer kontainer terenda dapat mempertahankan suhu pada -60 ° C / -76 ° F.

·      Kontainer Khusus
Kontainer ini dipergunakan untuk kargo:
a.       Kargo dengan dimensi dan berat barang melebihi batas normal penggunaan kontainer standar.
b.      Kontainer Flat rak dan tween deck buatan (ATD), baik 20 "dan 40", merupakan kontainer yang tidak memiliki dinding atau atap permanen.
c.       Tutup bisa dibuka sesuai kebutuhan. Cocok untuk proses loading dari atas atau dari samping kontainer. Biasanya digunakan untuk mesin-mesin berat, pipa, dll.
d.     Open Top Container, 20 'dan 40' yang atapnya dapat dibuka atau ditutup dengan terpal.
Container mempunyai standard dimension dan keistimewaan dalam hal penanganan dan untuk aliran perpindahan dari satu cara pemindahan ke yang lainnya.
Container berdasarkan muatannya, sebagai berikut :
·         DRY CONTAINER STANDARD
            Container standard  yang digunakan untuk mengangkut semua jenis muatan umum (kargo kering).
·         OPEN TOP CONTAINER
            Container digunakan terhadap semua jenis kargo umum (kargo kering), khususnya digunakan untuk muatan dengan kriteria sebagai berikut:
a. Muatan Berat
b. Muatan tinggi
c. Muatan yang proses pemuatanya tidak dapat dilakukan secara normal ( loading dari atas )
·         FLATRACK CONTAINER
             Flatracks digunakan khususnya untuk mengangkut muatan berat ( Alat berat Heavy lift dan kargo overheight atau overwidth ).
·         REFRIGERATED CONTAINER
            Reefer Container digunakan untuk mengangkut muatan yang memerlukan penanganan suhu tertentu / di atas atau di bawah titik beku. Barang-barang dibagi menjadi barang dingin dan barang beku, tergantung pada suhu yang diinginkan. Umumnya meliputi produk buah-buahan, sayuran, daging dan susu, seperti mentega dan keju.
·         TANK CONTAINER
            Container tangki digunakan untuk mengangkut muatan cair, seperti: Bahan pangan: jus buah, minyak manis. Kimia: bahan berbahaya, seperti bahan bakar, zat beracun, agen perlindungan korosi
·         HANGER TAINER
            Digunakan untuk muatan pakaian yang cara penyimpanannya dengan cara digantung.
·         FANTAINER / VENTILATION
            Kontainer berventilasi digunakan terutama untuk mengangkut muatan yang memerlukan sirkulasi udara yang cukup. Salah satu yang paling signifikan dari komoditas tersebut adalah biji kopi
·         BULK CONTAINER
            Bulk Container digunakan terutama untuk mengangkut muatan dalam bentuk curah, seperti butiran, bahan pakan, rempah-rempah.
·         OPEN SIDE CONTAINER
            Jenis container yang didesignt untuk dapat melakukan pemuatan muatan dari sisi samping.
·         PLATFORMS
            Jenis container yang dipergunakan untuk muatan dengan ukuran lebih besar dan beratnya melebihi standar muatan pada umumnya.
            Ukuran peti kemas standar yang digunakan ditampilkan dalam tabel berikut:

Peti kemas 20 kaki
Peti kemas 40 kaki
Peti kemas 45 kaki
inch
metrik
inch
metrik
inch
metrik
dimensi luar
panjang
20'0"
6,058 m
40′ 0″
12,192 m
45′ 0″
13,716 m
lebar
8′ 0″
2,438 m
8′ 0″
2,438 m
8′ 0″
2,438 m
tinggi
8′ 6″
2,591 m
8′ 6″
2,591 m
9′ 6″
2,896 m
dimensi dalam
panjang
18′ 10 5/16"
5,758 m
39′ 5 45/64
12,032 m
44' 4″
13,556 m
lebar
7′ 8 19/32
2,352 m
7′ 8 19/32
2,352 m
7′ 8 19/32
2,352 m
tinggi
7′ 9 57/64
2,385 m
7′ 9 57/64
2,385 m
8′ 9 15/16
2,698 m
bukaan pintu
width
7′ 8 ⅛″
2,343 m
7′ 8 ⅛″
2,343 m
7′ 8 ⅛″
2,343 m
tinggi
7′ 5 ¾″
2,280 m
7′ 5 ¾″
2,280 m
8′ 5 49/64
2,585 m
volume
1,169 ft³
33,1 m³
2,385 ft³
67,5 m³
3,040 ft³
86,1 m³
berat kotor
52.910 pon
24.000 kg
67.200 pon
30.480 kg
67.200 pon
30.480 kg
berat kosong
4.850 pon
2.200 kg
8.380 pon
3.800 kg
10.580 pon
4.800 kg
muatan bersih
48.060 pon
21.800 kg
58.820 pon
26.680 kg
56.620 pon
25.680 kg


B.     Keuntungan Menggunakan Container

Kapal-kapal konvensional yang tadinya memegang peranan penting, dalam angkutan break bulk cargo, kini telah digantikan oleh kapal-kapal petak cellular ship, mother vessel, dan full container ship. Jalan-jalan raya telah berubah menjadi Highway yang mudah dijelajahi oleh truck atau trailer peti kemas untuk pelayanan angkutan door to door service. Gerbong-gerbong kereta api sudah dimodifikasi untuk angkutan peti kemas. Era ini kita sebut dengan era kontenerisasi, atau jaman jayanya peti kemas.
Volume angkutan dengan menggunakan Container, makin lama makin memegang peranan penting, dibandingkan dengan volume angkutan dengan kemasan konvensional dan kapal-kapal konvensional. Karena itu, wajar sekali bila pihak-pihak yang berhubungan dengan masalah angkutan barang, mempelajari dengan seksama tentang perpetikemasan, khususnya yang menyangkut tata cara yang berlaku dalam mengirim barang maupun menerima barang ekspor-impor dengan memakai kemasan peti kemas.
Manfaat paling besar dari Container yaitu semakin lancarnya lalu lintas barang dalam perdagangan internasional. Hal ini terjadi karena proses bongkar muat menjadi sangat cepat. Arus barang dari produsen ke konsumen menjadi sangat cepat karena dimungkinkannya door to door service. Gangguan dalam kelancaran arus barang ini akan berpengaruh langsung pada stabilitas ekonomi Nasional, begitupula pada kelancaran pembangunan,yang akhirnya akan membawa dampak negatif pada pertumbuhan ekonomi nasional.
            Berikut beberapa keuntungan penggunaan peti kemas dalam pengangkutan barang lewat laut adalah:
1.      Muat bongkar barang dapat dilakukan dengan cepat dibandingkan dengan sistem pengepakan konvensional.
2.      Penurunan presentase kerusakan karena barang-barang disusun secara mantap dan hanya disentuh pada saat pengisian maupun pengosongan peti kemas tersebut.
3.      Berkurangnya presentase barang-barang yang hilang akibat dicuri ( theft & pilferage) karena barang-barang tersebut tertutup dalam peti kemas tersebut.
4.      Memudahkan shipper yang bila perlu dapat menyimpan barangnya kedalam peti kemas di arena pergudangannya sendiri. Si penerima pun dapat mengawasi pembongkaran di arena pergudangannya sendiri ( door to door service).
5.      Dapat dihindarkan pencampuran barang barang yang sebenarnya tidak boleh bercampur satu sama lain.

C.    Persiapan Pemuatan Barang kedalam Container
Penerapan sistem pengangkutan dengan menggunakan peti kemas memungkinkan pengapalan door to door service, artinya bahwa pengapalan yang berlangsung dari pintu gudang eksportir dan berakhir pada pintu gudang importir, diurus/diselenggarakan oleh satu tangan.
Eksportir dan importir disatu pihak hanya berhubungan dengan satu perusahaan pengangkutan saja, tanpa mengingat bahwa barang yang mereka perdagangkan itu pengangkutanya secara fisik dilaksanakan oleh dua atau lebih perusahaan pengangkutan. Dalam rangka penyerahan door to door tersebut masing-masing pengangkutan menggunakan sarana transportasi yang berbeda-beda seperti truck, kereta api, kapal laut domestik, kapal laut ocean going, dimana sistem pengangkutan yang menggunakan berbagai macam sarana angkutan ini lazim disebut Multi Modal Transportation system. Pengangkutan yang melibatkan beberapa jenis sarana angkutan tersebut, sudah barang tentu memerlukan sistem kerjasama yang rapi agar tidak terjadi hambatan dan kerancuan dalam pelaksanaanya. Sehubungan dengan itu maka sistem pengangkutan door to door service merupakan suatu sistem pengangkutan terpadu yang menekankan kerapian kerjasama antara jenis sarana angkutan satu dengan lainya. Untuk pengangkutan sambung menyambung yang melibatkan beberapa jenis sarana angkutan tersebut, hanya digunakan satu bill of lading saja yang disebut Combined Transport Bill of Lading yang dikeluarkan oleh ocean carrier.
Pengapalan muatan dengan menggunakan peti kemas dapat diselenggarakan dalam beberapa cara dan kondisi sebagai berikut :
1.      CY to CY (container yard to container yard)
   Dalam kondisi CY to CY ini perjalanan peti kemas bermula dari CY di pelabuhan pemuatan dan berakhir pada CY di pelabuhan tujuanya. Dengan demikian peti kemas yang disiapkan di CY sudah berisi muatan karena sudah dilakukan stuffing di luar pelabuhan, jadi kondisi pengapalanya bisa juga disebut FCL to FCL (full container load to full container load).
2.      CFS to CFS (Container freight Station to Container Freight Station)
      Dalam kondisi ini maka peti kemas diisi muatan digudang CFS pelabuhan pemuatan, dari mana petikemas langsung dimuat ke kapal dan setibanya di pelabuhan tujuan, setelah dibongkar dari kapal langsung diangsur ke gudang CFS untuk di stripping.
3.      CFS to CY (Container Freight Station to Container Yard)
      Pada kondisi ini maka muatan di stuffing digudang CFS pelabuhan pemuatan dan setelah tiba dipelabuhan tujuan, langsung ditimbun di dilapangan penumpukan CY yang bersangkutan menunggu dikeluarkan oleh pemilik barang. Kondisi pengapalan ini terjadi bila beberapa shipment break bulk dikapalkan kepada satu consegnee, yang disebut juga LCL to FCL.
4.      CY to CFS (Container Yard to Container Freight Station).
      Pada kondisi ini peti kemas sudah di staffing di luar pelabuhan dan disiapkan di CY untuk dimuat dan sesampainya dipelabuhan tujuan langsung diangsur ke gudang CFS setempat untuk di stripping. Barang akan diambil oleh consignee masing-masing yang mempunyai Cosolidated Ocean Bill of Lading. Kondisi pengapalan ini terjadi bila seorang shipper mengapalkan beberapa shipment LCL kepada beberapa orang cosignee.

D.    Istilah-Istilah yang Lazim Digunakan di dalam Pemanfaatan Container
            Berbagai istilah yang umum dalam operasional peti kemas:
1.      Full Container Load (FCL) : kondisi dimana pengisian barang kedalam peti kemas dan menghitung jumlah barangnya dilakukan oleh shipper (eksportir), dan setelah diangkut ke pelabuhan diserahkan kepada pengangkut di Container Yard (CY).
2.      Depo Container : tempat penumpukan peti kemas kosong, berupa sebuah lapangan penumpukan yang diusahakan oleh seseorang atau badan usaha, dimana ditempat tersebut ditimbun peti kemas kosong dari berbagai pemilik untuk sewaktu-waktu sesuai DO yang diserahkan peti kemas tersebut diambil untuk digunakan.
3.      Equipment Interchange Receipt (EIR) : dokumen sebagai hasil survey dan mencatat keterangan mengenai kondisi atau kerusakan pada bagian peti kemas, pada saat penyerahan atau peralihan tanggung jawab. EIR harus ditandatangani oleh kedua belah pihak yaitu yang menyerahkan dan yang menerima.
4.      TEU (Twenty foot Equivalent Unit)
5.      CY (Container Yard)  : Tempat penumpukan/penyimpanan kontainer 
6.      FCL (Full Container Loaded) :Container yang diisi hingga penuh dari tempat asalnya, dan siap untuk  dikirim ke tempat tujuan.
7.      Consolidation : Bilamana beberapa muatan yang terpisah, disatukan untuk mengisi satu kontainer sehingga cepat penuh dan bisa dikirim 
8.      LCL (Less than Container Load  Kontainer) : Adakalanya kontainer hanya terisi stengah sehingga bisa diisi dengan barang lain di pelabuhan berikutnya.
9.      Refers/Pendingin : Refigerated container of ship kontainer dengan pendinginnya.
10.  Stuffing : penyusunan  kontainer di dalam  kapal maupun di CY
11.  Stripping/Unstuffing : pengeluaran barang  dari kontainer 
           
 BAB III
SIMPULAN DAN SARAN
           
A.    Simpulan
      Berdasarkan pembahasan pada bab sebelumnya, kami menyimpulkan beberapa hal yaitu :
1.      Secara umum jenis container dapat di bagi menjadi 3 jenis yaitu kering, reefer, serta kontainer khusus.  Berdasarkan muatannya terdiri dari 10 jenis, sedangkan ukuran kontainer terdiri dari kontainer 20 feet, 40 feet dan 45 feet.
2.      Dari sekian banyak keuntungan menggunakan container, manfaat paling besar dari Container yaitu semakin lancarnya lalu lintas barang dalam perdagangan internasional. Hal ini terjadi karena proses bongkar muat dan arus barang dari produsen ke konsumen menjadi sangat cepat.
3.      Pengapalan muatan dengan menggunakan peti kemas dapat diselenggarakan dalam beberapa cara dan kondisi diantaranya CY to CY (container yard to container yard), CFS to CFS (Container freight Station to Container Freight Station), CFS to CY (Container Freight Station to Container Yard) dan CY to CFS (Container Yard to Container Freight Station).
4.      Banyak istilah-istilah yang lazim digunakan di dalam pemanfaatan container yang perlu kita ketahui karena berkaitan dengan pengoperasian container itu sendiri.

B.     Saran
Dengan adanya berbagai jenis container (peti kemas) dan segala perkembangannya , diharapkan dapat memperlancar perdagangan internasional terutama aktivitas ekspor atau impor barang sehingga akan mempengaruhi pertumbuhan suatu negara serta mencukupi segala kebutuhan negara yang bersangkutan.

















DAFTAR PUSTAKA






Tidak ada komentar:

Posting Komentar